Bahan Belajar IPA Kelas V Semester 1
Penyesuaian Diri Makhluk Hidup
dengan Lingkungannya
Salah satu ciri
makhluk hidup adalah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kemampuan
makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut adaptasi.
Adaptasi bertujuan untuk mempertahankan hidupnya dan tiap jenis makhluk hidup
memiliki cara-cara adaptasi yang berbeda terhadap lingkungannya. Pada bab ini
kita akan membahas lebih banyak tentang penyesuain diri hewan terhadap
lingkungannya.
Cara hewan beradaptasi dengan lingkungannya bisa dengan cara menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungan dan juga menyesuaikan tingkah laku terhadap lingkungan.
1. Penyesuaian bentuk tubuh
terhadap lingkungan
Berikut ini adalah contoh hewan
menyesuaikan bentuk tubuhnya dengan lingkungan.
a. Burung
Bentuk Kaki Burung
Bentuk kaki
burung berbeda-beda, ada bentuk kaki burung pejalan kaki yang memiliki tiga
jari menghadap ke depan dan satu jari bagian belakang tidak tumbuh sempurna;
perenang yang memiliki jari kaki berselaput, pemangsa yang memiliki jari kaki
pendek, kuku melengkung tajam, dan cakar kuat untuk mencengkeram; pemanjat yang
memiliki jari terdiri atas empat, dengan dua jari berada di depan dan dua jari
lainya berada di belakang, dan petengger yang memiliki 5 jari kaki panjang dan
telapak kakinya datar untuk bertengger di ranting-ranting pohon.
Bentuk Paruh Burung
Bentuk paruh
burung pun berbeda-beda, hal ini disesuaikan dengan jenis makanan yang ada di
lingkungan. Ada paruh seperti sudu dan pangkal bergerigi berguna untuk
menyaring makanan dari air dan lumpur, paruh seperti ini dimiliki oleh itik.
Paruh tajam, kuat, runcing, dan agak membengkok untuk mengoyak makanan yang
berupa daging, paruh seperti ini dimiliki oleh elang. Paruh pendek, tebal, dan
runcing untuk memecah biji-bijian (padi), paruh seperti dimiliki oleh burung
pipit. Paruh runcing agak panjang untuk memahat kayu pohon dan menangkap
serangga di dalamnya, paruh seperti ni diliki oleh burung pelatuk. Paruh
panjang dan berkantong besar pada bagian bawah untuk menyimpan ikan, paruh
seperti ini dimiliki oleh burung pelikan. Paruh pendek, tebal, dan runcing,
paruh seperti ini dimiliki oleh ayam.
b. Serangga
Serangga juga
memiliki bentuk mulut yang berbeda-beda sesuai dengan jenis makanannya, sama
halnya dengan burung. Hal ini bertujuan agar mereka mudah dalam mencari
makanan. Ada 4 jenis mulut serangga, yaitu mulut pengisap (bentuknya seperti
belalai yang dapat digulung dan dijulurkan), contohnya adalah kupu-kupu; mulut
penusuk dan penghisap ( bentuk yang tajam dan panjang), contohnya adalah
nyamuk; mulut penjilat (terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk
menjilat makanan berupa nektar dari bunga), contohnya adalah lebah; mulut
penyerap ( terdapatnya alat penyerap yang mirip spons yang digunakan untuk
menyerap makanan terutama yang berbentuk cair), contohnya adalah lalat.
c. Unta
Unta hidup di
padang pasir yang gersang. Ia menyesuaikan diri dengan lingkungannnya dalam
bentuk : adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk
sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup
tanpa minum air dalam waktu yang lama.
2. Penyesuaian Tingkah Laku
Terhadap Lingkungan
Ada berbagai
jenis hewan yang menyesuaikan diri dengan tingkah laku, yaitu bunglon merubah
warna kulitnya sesuai dengan warna tempat ia berada, hal ini bertujuan agar ia
terlindung dari musuhnya; kalajengking, lebah, dan kelabang melindungi dirinya
dari musuh dengan menggunakan sengatnya yang mengandung racun yang dapat
membunuh musuhnya; cumi-cumi yang melindungi diri dari musuhnya dengan cara
menyemburkan cairan, seperti tinta ke dalam air; siput dan kura-kura yang
memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang,caranya
yaitu dengan memasukkan tubuhnya ke dalam cangkang; cicak melindungi diri dari
serangan musuh dengan cara memutuskan ekornya.
Komentar
Posting Komentar