c e r d a s

  Semakin hari maksiat makin menjadi jadi di negri yang katanya serambi sorga ini, Demokrasi malah menciptakan manusia manusia bodoh yang seperti kerbau di tusuk hidungnya, sistem Sekuler terus di mainkan dalam semua agenda dan pembelajaran terbanyak di sekolah sekolah pun kantor kantor Agama di hilangkan secara bertahap, hingga akhirnya ini negri jadi negri liberal tulen, Nauzubillah tsumma na'uzubillahiminzalik, Muda mudi sudah terang terangan berbuat maksiat dan zina di depan umum, bahkan banyak jadi korban pemerkosaan, Bahkan moral para pejabat pun saat ini sudah jauh dari norma pemimpin, perbuatan amoral dipertontonkan pada publik, setiap menit berita perselingkuhan naik di media, Catatan terakhir data pengadilan agama kabupaten Pandeglang tahun 2022 merilis bahwa angka perceraian yang disebabkan faktor ekonomi dan perselingkuhan pegawai meningkat drastis, Miris fenomena hari ini banyak orang pintar tapi sedikit orang patuh pada aturan Allah. Innalillahi Wainnailaihi R...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hijrah jangan main-main dengan kata hijrah. Dan jangan sekali mengendalikan/ mempermainkan kata hijrah. Hijrah sangat mulia dan baik dilakukan setiap manusia yang telah melakukan perbuatan dosa atau kekhilafan saat di dunia ini. Untuk menuju mempersiapkan menghadap ilahi robbi, tapi perlu dicatat tidak cukup dengan kata hijrah atau saya sudah hijrah, Namun hijrah perlu ditopang oleh satu komponen-komponen yang menunjang sehingga dalam satu titik optimal hijrah yang sebenarnya sampai kepada titik kematian menghadap Rob. Yang pertama hijrah perlu ditopang oleh pembimbing atau pendamping Yang kedua perlu komunitas untuk ikut menjaga dan melestarikan serta backup hijrah tersebut Perlu diingat bahwa jin dan setan tidak ada kata pensiun bagi mereka akan terus dan kita sampai lupa dan khilaf kembali lagi ke jalan yang kita sudah perbuat. Yang sudah kita lakukan dengan dosa-dosa masa lalu kita kembali pacaran, kembali zinah, kembali maksiat, d...

  Hidup Dalam Kesederhanaan, Meski Serba Ada. Rasulullah beserta para sahabatnya senantiasa hidup dalam kesederhanaan meski sebenarnya rezeki mereka melimpah. Dengan tetap bergaya sederhana, maka akan lebih mudah untuk merasakan bahagia dan lebih banyak bersyukur.